Popok Kain dan Popok Sekali Pakai Mana Yang Lebih Bagus Untuk Bayi

Popok Kain dan Popok Sekali Pakai Mana Yang Lebih Bagus Untuk Bayi- Popok kain dan popok sekali pakai jadi alternatif pilihan ibu. Bagi ibu yang sedang mengurus anak bayi harus bisa menentukan sikapnya terkait popok bagi bayinya. Sebagian ibu bayi ada yang memilih popok kain dan sebagian yang lain memilih menggunakan popok sekali pakai, lalu popok yang mana yang lebih bagus untuk bayi yang baru lahir?.

Penggunaan popok kain memudahkan ibu untuk mengajarkan tolet training bagi sang anak. Biasanya, setelah minum susu bayi dibiasakan buang air di kamar mandi. Keputusan tersebut oleh sebagian ibu setelah mempertimbangkan banyak hal antara popok kain, popok sekali pakai, atau popok celana. Meski pun demikian tidak ada salahnya menyiapkan popok sekali pakai untuk waktu tertentu, seperti saat bayi tidur atau perjalanan ke luar kota.

Ibu enggan untuk memakaikan anaknya popok selain popok kain, karena alasan tidak yakin dengan bahan yang digunakan. Selain itu kerepotan lainnya  setelah memakai clodi atau cloth diaper misalnya. Kekhawatiran pencucian yang sering kurang tepat, justru akan berakibat pada kesehatan kulit buah hatinya.

Alasan Ibu Memilih Popok Sekali Pakai Dibanding Popok Kain dan Popok Celana


Nah, kalau di atas beberapa hal yang menjadikan seorang ibu lebih memilih popok kain. Berikut ini, beberapa alasan menggunakan popok sekali pakai, yaitu:

Hemat Dan Praktis

memilih penggunaan popok sekali pakai karena pertimbangan praktis. Alasan senada dipaparkan para ibu mengenai alasan tidak menggunakan popok celana karena pertimbangan pasca penggunaan, meski pun popok celana menggunakan bahan inner (daleman) dari bahan microfiber.

Membersihkan kotoran bayi tidaklah mudah. Jika tidak segera ditangani, akan menimbulkan noda pada popok celana. Pendapat berbeda dipaparkan oleh ibu yang menggunakan popok celana, Menggunakannya lebih hemat, ramah bagi kulit bayi, dapat diwariskan pada adik atau orang lain, dan tidak menghasilkan sampah.

Ditambah popok celana bayi kini memiliki banyak pilihan warna dan motif yang menarik. Namun kekurangan penggunaan popok celana pada bayi, yaitu harga popok celana bayi dibanderol Rp.60.000 per buah, sementara, seorang anak akan membutuhkan minimal enam buah popok celana, Selain harga, aroma dari dalam popok celana. Namun hal ini bisa diatasi dengan mengganti inner sebelum popok penuh.

Penggunaan popok celana tidak praktis karena harus mencuci popok dan innernya. Kerepotan lain ialah ketika harus melakukan perjalanan jauh, diupayakan menggunakan tas kedap air karena khawatir terkena hujan. Selain itu, tas pun akan penuh sesak karena akan penuh berisi popok dan inner.

Ditambah lagi harus melakukan sterilisasi popok celana supaya kuman dan residu deterjen tidak menumpuk. Untuk cara mensterilisasikan popok celana, Anda bisa meredam popok celana menggunakan sitrun dan soda kue tanpa tambahan deterjen dan lakukan berulang kali.

Pertimbangan hemat juga disebut-sebut ibu memilih popok celana dibanding popok lainnya dan tidaka akan mengalami ruam karena harus berganti popok tiap dua jam. Biasanya penggunaan popok celana sejak berusia dua bulan. Banyak merek untuk popok celana seperti Charlie banana dan merek lokal Pokado dan Enphilia. Produk lokal tak kalah dengan produl luar negeri, dan harga juga lebih murah.

Berikut ini, waras sehat bagikan tips bermanfaat, yaitu tips agar popok celana awet hingga beberapa waktu. Dianjurkan agar tidak menggunakan pelembut pakaian saat mencuci popok celana. Hal ini bertujuan agar kain popok celana akan menyerap pipis secara sempurna  dan popok celana tidak bocor.

Manfaat dan Dampak Buruk Pemakaian Popok Kain, sekali pakai dan Celana

Bagi orang tua yang memiliki waktu yang lebih, disarankan menggunakan popok kain, hal tersebut dikarenakan popok kain lebih baik dibanding popok maupun popok sekali pakai, perbedaan popok celana dan popok sekali pakai adalah pembelian popok celana mahal di awal. Bila tidak memiliki sejumlah popok celana dalam kuantitas yang banyak, orang tua akan merasa nyaman dan terasa lebih hemat.

Konsumsi popok sekali pakai tidak terasa mahal karena pembelian yang berlahan-lahan. Perlakuan orang tua terhadap penggunaan popok, entah popok kain, popok sekali pakai maupun popok celana sangat mempengaruhi kebiasaan anak, termasuk kebiasaan buang air kecil. Bila sudah waktunya buang air kecil dan anak diajarkan untuk memberi tahu bahwa ia butuh ke toilet, hal tersebut lebih baik. Selain tidak merepotkan orang tua, akan sangat membantu ketika anak tidak bersama orang tua, seperti di sekolah.

Untuk pemakaian jangka pendek popok kain direkomendasikan, apalagi jika hanya berada di dalam rumah. Sementara untuk kebutuhan jangka waktu panjang, popok celana dan popok sekali pakai juga harus tetap memperhatikan waktu penggunaan. Bila telah empat jam digunakan, sebaiknya diganti. Untuk menghindari ruam di kulit anak dan juga untuk menjaga kebersihan dan kesehatan anak.

Cara Mencegah Ruam di Kulit bayi Karena Popok Kain, Popok Sekali Pakai Dan Popok Celana

Pemakaian popok kain, popok sekali pakai dan popok celana bisa mengakibatkan masalah kulit pada bayi yaitu Ruam. Nah, bagaimana cara mencegah hal itu terjadi dan membuat balita nyaman tanpa iritasi?.

Musim hujan seringkali membuat jemuran sering lama kering. Bagi ibu yang memakaikan popok kain kepada anaknya adakalanya dibuat repot. Hal ini karena popok basah menumpuk. Sementara menggunakan popok sekali pakai lipatan paha dan area sensitif jadi kena ruam. Untuk mengatasi ruam dan iritasi pada bayi yang disebabkan oleh popok bayi, yaitu dengan cara menaburi bedak untuk iritasi atau bedak gatal. Jeda pemakaian bedak, bisa dioleskan dengan baby cream, sesuaikan dengan kondisi kulit balita Anda.

Demikianlah pembahasan tentang Popok Kain dan Popok Sekali Pakai Mana Yang Lebih Bagus Untuk Bayi, semoga bermanfaat. Salam sehat!!

Belum ada Komentar untuk "Popok Kain dan Popok Sekali Pakai Mana Yang Lebih Bagus Untuk Bayi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel